Indonesia

Sample text

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Advertising

Advertising

Translate

Social Icons

Followers

About Me

Foto Saya
Septian Cahyo Putro
Depok, Jawa Barat, Indonesia
Pendidik di Bizsmart School Depok
Lihat profil lengkapku

Featured Posts

Archive for Mei 2013

Dispersepsi Apresiasi Sastra



Apresiasi sastra dari zaman pendidikan Belanda hingga saat ini tidak pernah berkembang. Selalu saja guru-guru sastra di sekolah menengah hanya mengajarkan sastra sebatas teori-teorinya saja. Mereka hanya berkutat pada pengertian unsur-unsur intrinsik tanpa bersentuhan langsung dengan karyanya. Tidak dipungkiri bahwa tanpa mengetahui teori tentu siswa-siswa sekolah menengah tidak akan mampu memulai kegiatan apresiasi. Namun, ketika seorang guru sastra terus berkutat tentang teori, tentang pengertian-pengertiannya tanpa menyuguhkan karya sastra kepada siswanya tentu mereka tidak akan mampu menikmati hakikat apresiasi yang sesungguhnya.
Bukankah tujuan dari pembelajaran Sastra Indonesia sesuai dengan Kurikulum tahun 2004 adalah (1) agar peserta didik mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; (2) peserta didik menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia? Manakah tujuan pembelajaran sastra yang berbunyi “agar peserta didik memahami definisi unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra?”
Menurut Sapardi Djoko Damono siswa-siswa di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda dulu tidak pernah memiliki waktu luang untuk menikmati apa yang disebut apresiasi sastra. Hal itu dikarenakan sejak zaman Belanda dulu mereka dijejali muatan kurikulum pendidikan yang sangat padat sehingga siswa tidak ada waktu lagi untuk bersenang-senang dengan karya sastra.
Tidak jauh berbeda dengan saat ini, kurikulum di Indonesia menuntut siswanya menjadi robot yang mampu menerima semua pelajaran baik yang disukai maupun yang tidak disukai. Pilihannya hanya dua menerima atau tidak lulus. Sehingga ketertarikan mereka terhadap karya sastra itu sendiri semakin berkurang.
Ditambah lagi jika guru sastranya tidak menyukai karya sastra. Makin malanglah nasib siswa-siswa sekolah menengah yang tidak bisa menikmati apresiasi sastra. Padahal dari karya sastra siswa dapat belajar banyak hal tentang kehidupan karena pada dasarnya karya sastra adalah miniatur kehidupan. Karya sastra yang tepat dapat memperhalus budi seseorang dan bahkan memberikan mereka sebuah pencerahan. Seperti yang dikatakan Riris K. Toha-Sarumpaet, “dengan sastra menjadi manusia.”
Apresiasi sastra bukanlah sebatas kegiatan menganalisis siapakah tokoh utama, bagaimana alurnya, apa sudut pandangnya, bagaimana sifat-sifat tokohnya, atau sekedar mencari tema sebuah karya sastra. Tapi lebih dari itu, melalui kegiatan tersebut dapat diungkap apa makna sesungguhnya sebuah karya sastra, apa pesan yang ingin disampaikan pengarang, bagaimana penyampaian pesan tersebut, bagaimana keterkaitan satu tokoh dengan tokoh lainnya dan ditutup dengan komentar mengenai kelebihan dan kekurangan karya. Pertanyaan-pertanyaan esensial mengenai karya sastra itu sendiri justru lebih penting ketimbang sekedar memahami unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik karya. Kegiatan apresiasi itu sendiri hendaknya dimulai dengan menanamkan motivasi pada diri siswa untuk menyukai membaca karya sastra. Karena apresiasi terbesar bagi seorang sastrawan adalah membaca karyanya.
Kemudian terkait evaluasi terhadap hasil apresiasi sastra Maman S. Mahayana menjelaskan bahwa dalam soal-soal terkait apresiasi sastra harus dihindari jawaban yang pilihannya sudah tersedia—misalnya pilihan ganda atau sekedar benar/salah—untuk membentuk daya kreatifitas siswa. Pilihan jawaban yang sudah tersedia hanya akan menghasilkan pemikiran yang kerdil dari siswanya. Padahal seperti kita ketahui karya sastra itu multitafsir. Biarkan siswa menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apresiasi sastra itulah yang dinamakan kegiatan apresiasi! Sampaikan pembelajaran sastra dengan bersemangat dan menarik agar mereka bisa menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk kehidupannya.

- Copyright © Halaman Tian - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -