Posted by : Septian Cahyo Putro Rabu, 23 Desember 2015


Laman pertama dan kedua tergolong dibuat oleh umat Nasrani. Kedua laman tersebut menyatakan tanggal 25 Desember bukanlah hari kelahiran Yesus. Lalu mengapa tanggal tersebut diperingati sebagai hari besar umat Kristiani?
Pada tanggal tersebut bertepatan dengan hari penyembahan dewa matahari, karena tidak ingin umat Kristiani ikut-ikutan merayakan hari dewa matahari, Bapa membuat hari tandingan yang dikhususkan untuk umat Kristiani agar mereka berpaling dari kebiasaan lama. Lengkapnya silakan baca tautan di atas.
Laman terakhir adalah laman yang tergolong buatan muslim. Laman ini bahkan lebih rinci mengungkapkan kenapa tanggal 25 dijadikan perayaan hari besar umat Kristiani. Disertakan pula bukti-bukti dari Lukas 2:11 yang menyatakan 'tidak mungkin' Yesus lahir tanggal 25 Desember.
Pada laman tersebut dijelaskan pula sebab-sebab Natal masuk gereja. Lengkapnya. Silakan baca tautan di atas.
Yang ingin saya kemukakan adalah pandangan bahwa Natal bukan hari kelahiran Yesus datang bukan hanya dari umat Islam tapi juga umat Kristiani. Jika ada umat Kristiani yang masih menganggap Natal sebagai kelahiran Yesus itu berarti informasi ini belum sampai kepadanya atau memang sekadar ikut-ikutan tradisi.Jadi, jika ada orang Islam mengucapkan, "Pantaskah kita mengucapkan, Selamat Hari Lahir Tuhan?" kepada rekannya yang Kristiani, berarti terjadi kerancuan di sini. Pertama, umat Islamnya tidak tepat mengungkapkan alasan tidak bolehnya mengucapkan itu. Kedua, umat Islam tidak paham kalau Natal sebenarnya bukan peringatan hari lahir.
Tindakan yang lebih baik adalah tidak perlu mengucapkan itu. Kenapa? Pertama, karena dalam agama Kristiani, Natal itu bukanlah ajaran agama, kalaupun ajaran agama bukan berarti kita boleh mengucapkan. Kedua, karena jika kita mengucapkan itu berarti kita tidak mengerti dan membaca sejarah, sehingga tertular 'kebodohan' dan mendukung pembodohan sejarah. Menurut saya pribadi, itulah dua alasan yang tepat bagi muslim tidak mengucapkan selamat Natal. Agak jauh dari urusan aqidah memang, tapi lebih ke persoalan nalar.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Halaman Tian - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -